undefined
undefined
undefined
Putri malu,
Satu hari berlalu lagi
Membekas bayang disanubari
Senyumnya mengganjal di relung hati
Seberkas duka menyayat kini
Kenapa aku harus luka ?
Dan kenapa harus berduka ?
Bila senyumnya hiasan jiwa dan tawanya nyanyian cinta
Karna ku hanya memendam
Ku kubur sayang bertopeng dendam
Padahal merintih diwaktu malam
Bayang cinta kini menggoda
Kubiarkan pedih menjadi raja
Didalam hati ia bertahta
Ku tak peduli perih melengkapinya
Menjadi insan paling terluka
Kini yang ku tau
Bahwa pecundang adalah bayanganku
Rasa takut adalah senjataku
Dan malu adalah tungganganku