0
komentar
Posted in
Label:
Rheta Zuliana
Saat
kalian sedang sedih, susah, lelah, atau karena hari yang kalian lalui tidak
berlalu dengan baik, janganlah kalian menanggapi kami dengan marah-marah, atau
memasang muka yang tidak enak, tapi duduklah di samping kami, dan sandarkanlah
kepala kalian di bahu kami, tidak perlu berkata apa-apa karena sungguh kami tau
bahwa kalian hanya ingin melepas lelah, dan merasa ada tempat untuk berbagi,
bahwa kalian tidaklah sendirian di dunia ini, ada kami yang akan selalu
mendukung dan menyayangi kalian.
Tolong
turunkan sedikit nada bicara kalian karena sungguh nada tinggi kalian saat
marah sangat melukai kami, bentakan-bentakan kalian membuat air mata kami
mengalir begitu saja. Kami akan lebih mengerti apa yang kalian bicarakan dan
inginkan jika kalian mengatakan sesuatu dengan nada suara yang lebih baik.
Tolong jangan bentak kami, karena kalian akan terlihat seperti seseorang yang
tidak kami kenal.
Janganlah
berlagak seolah kalian tidak takut kehilangan kami hanya karena kalian gengsi,
karena itu membuat kami merasa kami ini bukan apa-apa bagi kalian, itu sangat
membuat kami sedih dan terluka.
“Terkadang wanita selalu mempermasalahkan hal-hal kecil, dan
laki-laki sering menyepelekan masalah-masalah kecil. Wanita menganggap jalan
pikiran pria itu aneh, dan pria menganggap jalan pikiran wanita terlalu rumit”.
Pertengkaran-pertengkaran
atau kesalah pahaman selalu ada, karena kita memang diciptakan dengan jalan
pikiran yang berbeda.
Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya, melainkan justru
berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya.
Ketika wanita menangis,
itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya, melainkan karena pertahanannya
sudah tak mampu lagi membendung air mata.
Ketika wanita menangis,
itu bukan karena dia ingin terlihat lemah, melainkan karena dia sudah tidak
sanggup berpura-pura kuat.
0
komentar
Posted in
Label:
Rheta Zuliana
Alhamdulillah. Sekarang udah jadi mahasiswa jurusan Psikologi, Universitas Bina Darma, Palembang.
Sekarang sedang duduk di Laboratorium Komputer E.
Mata Kuliah Semerter 1
Selasa : Psikologi Umum 1
Rabu : Filsafat Umum dan Manusia, Antropologi
Kamis : Statistik 1, Pkn
Jumat : Kreativitas dan Berpikir Kritis
Sabtu : Pendidikan Agama Islam, Komputer, Kriminologi, Sosiologi
0
komentar
Posted in
Label:
Puisi
Kala mentari memancarkan sinarnya
Tetap ingat kan tentara malam yang pernah kutulis pada
catatan harian
Bukan catatan harian sang pelajar bodoh, tentu
Menerobos angin diatas kemelaratan bak mendongak langit
diatas kemewahan
Entahlah,
Di film-film biasanya
Titik-titik air membasahi
Mentari memaksa muncul hingga bulan harus kesiangan
Tetap ingat kan senja yang mau tidak mau, mengalah
0
komentar
Posted in
Label:
Pidato
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Ibu Elva Yunelti,
S.Pd. dan teman-teman yang saya sayangi.
Pada kesempatan yang insya Allah penuh berkah ini, marilah
kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas rahmat dan rido-Nya,
kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan.
Pada kesempatan yang baik ini, saya akan menyampaikan pidato
mengenai bahasa Indonesia. Bahasa menunjukkan bangsa. Demikianlah sebuah peribahasa
yang terdengar akrab di telinga. Peribahasa ini mengandung pengertian yang amat
dalam, bahwa tingkat peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari bahasanya.
Kita sebaiknya memandang bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi
agar lawan bicara dapat mengerti apa yang kita maksud. Bahasa harus dipandang
sebagai suatu unsur dari kebudayaan yang harus dilestarikan dari peradaban
tingkat tinggi manusia hingga akhirnya bisa dijadikan sebagai salah satu
identitas bangsa.
Bahasa
Indonesia semakin tergilas, semakin luntur karena datangnya bahasa-bahasa asing
lain. Anehnya, kita menyambut dengan senang hati kedatangan bahasa asing itu
dan seakan melupakan bahasa nasional kita sendiri. Jika sekadar menyerap bahasa
asing yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia, maka hal itu tidak
menjadi masalah, dan bahasa asing tersebut turut serta dalam memperkaya bahasa
Indonesia. Tetapi jika sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia dan lebih
memilih menggunakan bahasa asing maka sebenarnya kita sedang turut serta dengan
sengaja memasukkan atau mencampurkan bahasa asing dalam usaha menenggelamkan
bahasa Indonesia.
Kita lebih
mengenal kata mangrove dan pink dari pada bakau dan merah jambu, ada
juga kata-kata yang memang sudah tergusur, seperti mangkus dan sangkil. Kata-kata
ini digantikan oleh kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu efektif dan
efisien. Karena kata itu pada kenyataannya lebih banyak diminati dan dipakai.
Bahkan,
media yang seharusnya menjadi sarana bagi masyarakat untuk belajar bahasa
Indonesia yang baik dan benar, ikut-ikutan
nginggris. Contohnya, stasiun televisi yang menyuguhkan acara-acara yang
diberi judul bahasa Inggris seperti Master Chef, Indonesian Idol,
Take Me Out dan “Save Our
Nation”, mau menyelamatkan Indonesia tetapi tidak menggunakan bahasa Indonesia.
Padahal yang menjadi segmen pasar dari acara-acara itu adalah orang Indonesia.
Mau tidak mau bangsa kita jadi terlihat kebarat-baratan dan membuat bahasa
Inggris terlihat semakin keren, pintar dan ilmiah.
Tidakkah
kita ingat dengan sumpah pemuda yang dulu diucapkan sesepuh kita pada 28
Oktober 1928 yang salah satu pasalnya berbunyi “menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia”. Jika kita tidak menjunjung tinggi bahasa
Indonesia, maka sebenarnya kita sedang melanggar sumpah pemuda.
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang paling kuat di kawasan Asia Tenggara dan menjadi
lambang tradisi komunitas Melayu di masyrakat Afrika Selatan. Bahasa Indonesia
juga diakui oleh sastrawan di dunia sebagai bahasa yang sangat indah. Oleh karena
itu, kita wajib menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Menghormati
bahasa Indonesia tidak lantas membuat kita menutup diri terhadap bahasa luar,
misalnya bahasa Inggris. Harus kita akui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa
Internasional dengan jumlah penutur terbanyak dan tersebar di dunia. Tidak salah
jika kita fasih berbahasa Inggris. Tapi kita harus tahu kapan dan dimana
menggunakannya.
Kita harus
mengubah paradigma tentang bagaimana melihat sebuah bahasa, bahwa bahasa adalah
alat yang dipakai untuk berjuang dalam menunjukkan jati diri bangsa di dunia.
Bangsa yang menghargai budayanya – dalam hal ini bahasa – akan dihargai.
Berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar adalah kecintaan terhadap budaya, sebagai upaya
dalam mempertahankan keaslian dan salah satu bentuk penghargaan kita terhadap
jasa-jasa pahlawan. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki bahasa Indonesia
yang indah, mudah dimengerti dan pantas dijadikan sebagai bahasa pergaulan
antar bangsa, layaknya bahasa Inggris atau bahasa Mandarin. Selamat berjuang
dalam menggunakan bahasa Indonesia, meneruskan apa yang dahulu pernah
diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Menunjukkan kembali jati diri kita
sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, Indonesia.
Demikianlah
ajakan dan harapan yang saya sampaikan kepada teman-teman.
Terima
kasih atas perhatian yang telah diberikan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2
komentar
Posted in
Label:
Rheta Zuliana
Gak kerasa aja udah kelas XII,
sekarang nih ngegalauin jurusan apa sih yang paling gua minatin. Gua paling
suka belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, hobi baca buku, nonton film,
dengerin musik, punya prestasi di Paskibraka, Olimpiade TIK, Jambore Anak
Indonesia, Bujang Gadis, dan yang paling banyak Fashion Show sama nari. Gak
minat banget kuliah di jurusan bahasa dan politik.
Sampai hari ini gua masih bingung
mau nanya apa ke siapa biar bisa dapet jawaban untuk pertanyaan “Rheta masuk jurusan apa ya?” Cita-cita gua sejak kecil juga bukan seperti anak lainnya yang mau jadi Dokter, Arsitek atau putri raja, tapi gua mau jadi Astronout.
Selama ini, nanya ke siapapun gak
bakal ngebantu karna jawabannya itu itu aja. “Cari jurusan yang paling
diminati, yang kira-kira paling nyaman, yang gak setengah hati, yang kamu
banget, yang prospek kerjanya bagus”. Enak aja ngomong gituan, tapi apa
contohnyaaaa??
Nanya ke guru BK sama aja bo’ong,
ditanyain “Buk, Rheta masih bingung mau milih jurusan apa, gimana sih cara
nentuin jurusan yang sesuai dengan kepribadian, bakat dan minat Rheta, Buk?”
jawabannya gini nih “milih jurusan ya yang sesuai sama kepribadian, bakat dan
minat, kan kamu yang bakal ngejalanin” Yaaaah.. itu sih ngebolak
balik pertanyaan gua!
Ribet lagi kalo nanya sama orang
yang lebih parah, jawabannya lebih ngawur. “Cari yang peminatnya dikit, yang passing grade nya rendah, jurusan apa
aja deh yang penting kuliah, udah gak usah kuliah lu nikah aja sama gua”. Nikah
aja sama bapak lu!
Pas lagi bingung sama diri sendiri,
eh yang lain malah minta pendapat gua tentang jurusan apa yang harus dia
pilih. Rasanya dunia suram tanpa mentari. Gua langsung pura-pura mati.
0
komentar
Posted in
Label:
Pengetahuan
Jika Anda takut tidur malam dalam
kamar yang gelap mulailah untuk melatihnya. Tidur dengan lampu mati sangat baik
untuk kesehatan tubuh dan bisa mencegah beberapa penyakit serius seperti kanker
payudara dan kanker prostat.
Tidur malam dalam kamar yang gelap
benar-benar bermanfaat untuk tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh
baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini
adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah
berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sayangnya,
hormon melatonin ini tidak akan muncul jika tidur malam hari dengan lampu
menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan
berhenti.
Dengan mematikan lampu ketika tidur
malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan
tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan. Praktisi
kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer
One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80% lebih kecil terkena
kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon
melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya
daya tahan tubuh yang lebih tinggi.
Pentingnya tidur malam hari dengan
mematikan lampu telah diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel.
Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu
ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para
ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu
selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin
mengarah ke kanker.